cover
Contact Name
Muhammad Farkhan
Contact Email
farkhan@uinjkt.ac.id
Phone
+6285881159046
Journal Mail Official
alturats@uinjkt.ac.id
Editorial Address
Jl. Tarumanegara, Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan Banten, Indonesia 15419
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Buletin Al-Turas
ISSN : 08531692     EISSN : 25795848     DOI : https://dx.doi.org/10.15408/bat
JOURNAL BULETIN ALTURAS (ISSN 0853-1692; E-ISSN: 2579-5848) is open access journal that is published by Faculty of Adab and Humanities, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. It serves to disseminate research and practical articles that relating to the current issues on the study of history, literature, cultures, and religions. This journal warmly welcomes contributions from scholars of related disciplines by using Bahasa Indonesia, English, and Arabic.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 20, No 2 (2014): Buletin Al-Turas" : 12 Documents clear
Penggunaan Kalimat Bahasa Indonesia oleh Mahasiswa Penutur Bahasa Asing Suparno, Darsita
Buletin Al-Turas Vol 20, No 2 (2014): Buletin Al-Turas
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.082 KB) | DOI: 10.15408/bat.v20i2.3759

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk: 1) menjelaskan kesalahan pemakaian kalimat dalam tulisan-tulisan mahasiswa asing yang belajar di Pusat Pengembangan Bahasa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta; mendeskripsikan beberapa aspek kesalahan yang dominan, dan  3) faktor-faktor penyebab terjadinya kesalahan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan sampel tugas-tugas harian membuat karangan oleh mahasiswa asing Pusat Pengembangan Bahasa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta teknik samping yang diterapkan dalam kajian ini adalah teknik sampel purposif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah model analisis interaktif yang mencakupi empat dimensi, yakni pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Penelitian ini berkesimpulan bahwa: pertama unsur-unsur linguistik yang mengalami kesalahan berbahasa yang kerap terjadi dalam teks karangan mahasiswa asing terjadi dalam empat kategori kesalahan, yaitu: kesalahan ejaan; pembentukan kata, aspek sintaksis dan aspek semantik. Kedua, penggunaan tanda baca. ---AbstractThe aim of this research are namely: 1) to describe the error of Indonesian language in writing sentences by the foreign college students of center for language development Syarif Hidayatullah State Islamic University; 2) to describe the most errors, and 3) to find several factors of error. This research is a qualitative descriptive with a sample foreign college student sentences text of center for language development Jakarta State Islamic University. The sampling technique used was purposive sampling. Data collection technique used was document analysis. Data analysis technique use is the interactive analytical model that includes four dimensions, such as data collection; data reduction, data presentation and verification. The conclusion of this study is such as follows. Firstly, the linguistic elements of language errors that often occur in the college student sentence texts are divided into four errors such as: spellings error, word formation or morphology, syntax and semantics. Secondly, the most error in the text of foreign college students is the punctuation errors.
Syekh Siti Jenar : Pemikiran dan Ajarannya Derani, Saidun
Buletin Al-Turas Vol 20, No 2 (2014): Buletin Al-Turas
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.732 KB) | DOI: 10.15408/bat.v20i2.3764

Abstract

abstrakNama Syekh Siti Jenar, untuk selanjutnya dalam makalah ini disebut Jenar, memang populer di kalangan kaum Muslimin, khususnya orang Jawa, dan lebih khusus lagi bagi para penganut Kebatinan atau Kejawen, dan sekaligus ia menjadi tokoh yang kontroversial.Perlu ditegaskan di sini,yang ditulis belakangan tentang tokoh kontroversial ini sekadar menjelaskan sebab musabab mengapa dia dihukum. Orang  atau para penulis hampir tidak pernah menginformasikan riwayat pribadinya sebagai manusia beriman.”---AbstractName Sheikh Siti jenar, hereinafter referred jenar in this paper, it is popular among Muslims, especially the Javanese, and more specifically for the followers Kebatinan or Javanese, and at the same time he became a controversial figure.It should be emphasized here,written recently about this controversial figure simply explain the causes why he was punished. People or writers almost never inform his personal history as a man of faith. "
Tasawuf Sunda dan Warisan Islam Nusantara: Martabat Tujuh dalam Dangding Haji Hasan Mustapa (1852-1930) Jajang A Rohmana
Buletin Al-Turas Vol 20, No 2 (2014): Buletin Al-Turas
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (620.465 KB) | DOI: 10.15408/bat.v20i2.3760

Abstract

AbstrakPaper ini membahas martabat tujuh dalam puisi dangding sufistik Haji Hasan Mustapa. Ia merupakan salah satu penerus tradisi tasawuf Nusantara dari Jawa Barat yang menulis lebih dari sepuluh ribu bait dangding. Tema martabat tujuh merupakan poros inti pembahasan dalam hampir keseluruhan puisi dangding-nya. Berbagai kesalahpahaman dan kesulitan para sarjana dalam memahami puisi Mustapa kiranya dilatarbelakangi keterbatasan pengetahuan atas ajaran ini. Kajian ini menggunakan pendekatan interteks atas sejumlah puisi Mustapa yang bertema sama. Kajian ini memfokuskan pada tiga hal: martabat tujuh dalam tradisi tasawuf Nusantara, Mustapa dan posisi dangding-nya dalam sastra Sunda, serta tema martabat tujuh sebagai inti puisinya. Mustapa kiranya dipengaruhi ajaran wahdatul wujud terutama melalui kitab Tuh}fah-nya Al-Burhanfuri. Meski demikian, ia berusaha menjejakkannya dalam latar kekayaan budayanya. Ia menginterpretasikan martabat tujuh, bukan semata-mata sebagai sintesis tajalli Ilahi, tetapi juga merupakan hasil upaya manusia dalam meningkatkan martabat rohani untuk pulang ke tempat di mana ia berasal (nepi kana urut indit). Karenanya tidak tepat bila ia dianggap menyimpang dari nilai-nilai ortodoksi Islam. Ia berada pada arus utama tasawuf Nusantara yang cenderung rekonsiliatif. Signifikansi Mustapa terletak pada kreatifitasnya dalam menggunakan banyak metafor budaya Sunda termasuk dalam menafsir ajaran martabat tujuh. Ia misalnya, menggunakan metafor tubuh (balung, daging, sungsuam, getih), makanan (rujak), sungai (leuwi), dan bukit (lamping) untuk menggambarkan proses panjang dalam meracik asal alam kesejatian. Kajian ini signifikan dalam memperkuat tesis jaringan ulama Nusantara dalam bentuk artikulasi tasawuf lokal Sunda. Sebuah tafsir lain atas martabat tujuh yang muncul dalam rahim alam pikiran budaya Sunda.---AbstractThis paper discusses the dignity seven in metrical poetry Sufi Hasan Haji Mustapa. He is one of the successors of Sufism archipelago from West Java who wrote more than ten thousand metrical stanza. He was in the mainstream Sufism archipelago tend reconciliatory. Mustapa significance lies in creativity in using many metaphors Sundanese culture including seven in interpreting the teachings of dignity. He for instance, uses the metaphor of the body (bone, meat, sungsuam, getih), food (salad), rivers (Leuwi), and Hill (lamping) to describe the lengthy process of preparing the authenticity of natural origin. This study is significant in strengthening the network of scholars Nusantara thesis in the form of Sufism articulation of local Sundanese.
عقد التوحيد فى تحقيق كلمة التوحيد ( دراسة فيلولوجية ) Ismail Ismail
Buletin Al-Turas Vol 20, No 2 (2014): Buletin Al-Turas
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1066.479 KB) | DOI: 10.15408/bat.v20i2.3767

Abstract

 إنّ تحقيق التراث هو أمر جليل، يحتاج من الجهد والعناية إلى أكثر مما يحتاج إليه التأليف. وبالجملة فالتحقيق عمل علمي دقيق، قائم على البحث والنظر، والرجوع إلى المصادر والمراجع، والاجتهاد والتوفيق وإبداء الرأي، وإحياء تراث الآباء والأجداد، لذا يحاول الباحث تحقيق التراث بجهد وعناية بالغة.وفى هذه المناسبة، إخترت إحدى المخطوطات لدراسة النص ووصفه، وتقديم نبذة عن حياة مؤلف المخطوطة ثم ترجمة النص إلى اللغة الإندونيسية حتى تعم الفائدة، ومعرفة الأفكار الهامة منها. والمخطوطة تحت عنوان "عقد التوحيد فى تحقيق كلمة التوحيد" وهو بحث مهم لمعرفة الله، لذلك ستعم الفائدة بعد دراسة النص لأن له أثر كبير فى حياة الناس.والمخطوطات لها أهمية بالغة فى المحافظة على التراث القديم فى العالم وتؤدي دراسة المخطوطات إلى تواصل الأجيال وترابط الأمم وازدهار الحضارات.---AbstractMencapai warisan adalah Jalil, membutuhkan usaha dan peduli untuk lebih dari dia perlu Karangan. Penyelidikan grosir adalah karya ilmiah menyeluruh, berdasarkan penelitian dan pertimbangan, dan kembali ke sumber dan referensi, dan ketekunan, konsiliasi dan menyatakan pendapat, dan kebangkitan warisan dari nenek moyang kita, sehingga peneliti sedang mencoba untuk mencapai sangat usaha warisan dan perhatian. Pada kesempatan ini, saya memilih salah satu naskah untuk mempelajari teks dan deskripsi, dan memberikan gambaran tentang kehidupan penulis naskah dan kemudian menerjemahkan teks ke dalam bahasa Indonesia sehingga manfaat, dan belajar yang ide-ide penting. Naskah berjudul "Unifikasi diadakan dalam pencapaian kata Tauhid" Ini adalah pencarian penting bagi pengetahuan tentang Allah, sehingga bunga akan dilakukan setelah mempelajari teks karena memiliki dampak yang signifikan terhadap kehidupan masyarakat. Naskah merupakan hal yang sangat penting dalam pelestarian warisan kuno dunia dan memimpin studi naskah untuk kelangsungan generasi dan saling ketergantungan bangsa dan peradaban berkembang
“Pernyataan Kalam” Dalam Naskah Sastra Melayu Klasik Rias Antho Rahmi Suharjo
Buletin Al-Turas Vol 20, No 2 (2014): Buletin Al-Turas
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.59 KB) | DOI: 10.15408/bat.v20i2.3758

Abstract

AbstrakPernyataan Kalam merupakan sesuatu yang adakalanya hadir dalam karya sastra Melayu Klasik. Pernyataan tersebut muncul dalam prolog dan atau epilog naskah. Ada beberapa kecenderungan motif yang melatarbelakangi kemuculannya. Motif tersebut dapat dilihat dari sudut pandang penyalin teks, sudut pandang teks, serta sudut pandang semesta. Motif ekonomi, motif syiar agama, motif akan pentingnya teks, serta motif terkait dengan situasi budaya dapat saja melatarbelakangi hadirnya pernyataan kalam tersebut dalam suatu karya sastra Melayu Klasik.---AbstractKalam statement is something that is sometimes present in classical Malay literature. The statement appears in the prologue or epilogue script. There are several trends motive behind kemuculannya. The motif can be seen from the viewpoint of copyists text, text viewing angle, and the angle of view of the universe. Economic motives, symbols of religious motives, motives of the importance of the text, as well as the motif associated with the cultural situation may be behind the presence of the kalam statement in a classical Malay literature.
The Paradox of Islam and Culture (Tradition and Belief abot Gender Perspective in West Sumatra) Prima Aswirna, Reza Fahmi dan
Buletin Al-Turas Vol 20, No 2 (2014): Buletin Al-Turas
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (652.568 KB) | DOI: 10.15408/bat.v20i2.3763

Abstract

AbstrakArtikel ditulis berdasarkan teori bermain peran dalam pendekatan psikologi, yang akan membahas peran laki-laki dalam komunitas Minangkabau. Laki-laki memiliki peran yang banyak dalam masyarakat Minangkabau, seperti sebagai kemenakan, paman, dan pemimpin masyarakat. Sehingga, secara teoritis laki-laki memiliki kekuatan yang banyak. Mereka memiliki tanggung jawab untuk melindungi harta keluarga. Tetapi, sayangnya, posisi mereka ada di bawah kendali perempuan. Semua jenis keputusan harus dikonfirmasikan dengan perempuan (sehingga ada istilah Bunda Kandung). Ini artinya kita harus memikirkan kembali tentang perspektif gender dalam komunitas Minangkabau, karena perempuan mendominasi kekuasaan.---AbstractThis article based on role play (in psychological approach) which male have in Minangkabau community. The male has many role in the Minangkabau society, like; (a) as a nephew, (b) as a uncle, (c) as a community leader. So, theoriticaly male have a lot of power. They had responsible to protect their fanily wealth as one example. But, unfortunoutly, their possition in “underarm of women”. All kinds of dicission should be get confirm from the women (“so-called”: Bundo Kandung). It means that we should re-thinking about gender perspective in Minangkabau community, because female dominate the power.
Islam dalam Jagad Pikir Melayu Junaidi, Junaidi
Buletin Al-Turas Vol 20, No 2 (2014): Buletin Al-Turas
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.587 KB) | DOI: 10.15408/bat.v20i2.3744

Abstract

AbstrakAgama dan kebudayaan merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia. Adakalanya agama dipengaruhi kebudayaan atau sebaliknya kebudayaan yang dipengaruhi agama. Masuknya Islam ke tanah Melayu memberikan pengaruh terhadap corak kebudayaan dan pemikiran Melayu. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji nilai-nilai Islam yang terdapat dalam teks Tunjuk Ajar Melayu dengan menggunakan pendekatan strukturalis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam Tunjuk Ajar Melayu terdapat nasihat, pesan, pikiran dan gagasan untuk memegang teguh Islam dalam kehidupan orang Melayu. Dalam Tunjuk Ajar Melayu diungkapkan  posisi adat dan syarak, Islam sebagai identitas orang Melayu, anjuran bertakwa kepada Allah, Islam untuk pembentukkan karakter anak dan persiapan menuju akhirat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Islam sangat berpengaruh dalam pembentukan pemikiran Melayu sehingga Islam dianggap sebagai identitas utama orang Melayu. ---AbstractReligion and culture are important in human life. Sometimes, a religion is influenced by culture or in any case culture is influenced by religion. The coming of Islam to Malay land influenced on the characteristic of Malay culture and minds. This research aims to analyze the Islamic values on text of “Tunjuk Ajar Melayu” by using structuralis approach. Findings of research show that “Tunjuk Ajar Melayu” consist of advices, messages, thoughs, and ideas to keep Islam in the life of Malay people. It expresses the position of “adat” and “syarak”, Islam as identity of Malay people, messages of devoting to Allah, Islam to build the children character and preparation toward hereafter. This research concludes Islam greatly influences in building Malay culture and minds, and therefore Islam is regarded as main identity for Malay people.
البركة السيلانية للشيخ يوسف المكاساري (1627-1699 مـ) دراسة وتحقيق Saputra, Ali
Buletin Al-Turas Vol 20, No 2 (2014): Buletin Al-Turas
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (677.956 KB) | DOI: 10.15408/bat.v20i2.3768

Abstract

 من المعروف أن الدراسة الفيلولوجية إحدى الدراسات اللغوية  والأدبية، والغرض من هذه الدراسة الكشف عن العلوم والمعارف والإحبار وغيرها.وفي هذا الصدد، قام الباحث بالدراسة الفيلولوجية على رسالة البركة السيلانية للشيخ يوسف الماكاساري تحت عنوان: الشيخ يوسف المكاساري، البركة السيلانية: دراسة وتحقيق. وهذا البحث منحصر على تحقيق النص والكشف على محتويات النص.وهذه الدراسة لها أهميتها بالنسبة إلى مؤلف الرسالة ومحتوياتها معا. وذلك لأن مؤلفها يعني: الشيخ يوسف الماكاساري أحد الصوفيين الإندونيسيين لذي كان له دور هام في تطور التصوف الإسلامي بإندونيسيا. وأما بالنسبة إلى محتويات الرسالة فذلك لما تتضمنته الرسالة من القضايا الصوفية العملية التي يحتاج إليها كل من أراد أن يسلك الطريقة الصوفية في حياته الروحية.ويستخدم الباحث في هذا البحث منهج التحقيق النقدي، وذلك بإخراج النص مع إجادة القراءة عن تدبر وحسن فهم وتصحيح ما فيها من الأخطاء مع الإشارة في الهامش وإلى ما هو مكتوب في الأصل.بعد تحليل النص ظهرت نتائج البحث فيما يلى: إنّ مخطوطة البركة السّيلانيّة إحدى المؤلّفات الشّيخ يوسف الماكاساري من حوالي ثلاثة وعشرين (23) رسالة، وهي تبحث عن قضية التصوّف من ناحيته العمليّة التي تتضمّن الذكر وأنواعه وكيفيّته وفضيلته وما يتعلّق به من التّوبة. وهذه النص مليئة بالآيات القرآنيّة والأحاديث القدسيّة والنّبويّة وأقوال العلماء.  
Mandat Liga Bangsa-Bangsa : Kegagalan Palestina Menjadi Negara Merdeka (1920-1948) Hanafi Wibowo
Buletin Al-Turas Vol 20, No 2 (2014): Buletin Al-Turas
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (886.057 KB) | DOI: 10.15408/bat.v20i2.3762

Abstract

AbstrakArtikel ini mengkaji Palestina pada masa Mandat Inggris melalui Metode Historis dengan Pendekatan Politik. Pasca Perang Dunia Pertama (1914-1918), Inggris mendapat mandat dari Liga Bangsa Bangsa untuk mengelola administrasi bekas wilayah wilayah Arab yang sebelumnya adalah bekas wilayah Turki Usmani. Di dalam proses pengelolaan ini, terjadi permasalahan dimana muncul dua kekuatan yang saling bertentangan yaitu Zionis Yahudi sebagai pendatang baru dan rakyat Palestina sebagai penduduk asli. Keinginan Liga Bangsa Bangsa yang menugaskan Inggris untuk memberikan masing masing kedua bangsa itu sebuah negara yang merdeka mendapat penolakan baik dari pihak Palestina maupun dari pihak Yahudi itu sendiri. Studi ini juga mempelajari dampak dari keberhasilan orang Yahudi mendirikan Israel diatas penderitaan rakyat Palestina. Artikel ini ingin menjelaskan mengapa Palestina mengalami kegagalan dalam mendirikan sebuah negara merdeka yang  penulis dapatkan dari pelbagai sumber dan data-data tertulis.  Menurut penelahaan penulis, era Mandat Inggris adalah akar dan awal kegagalan Palestina mendirikan negara merdeka, selain itu terdapat dua faktor penting penyebab kegagalan tersebut. Pertama, adalah faktor internal dari rakyat yang saat itu berupa adanya kesalahan strategi dari elit dan rakyat Palestina sendiri. Kedua yaitu faktor eksternal adalah campur tangan negara-negara Arab tetangga yang memecah Palestina demi kepentingannya.---AbstractThis article examines the period of the British Mandate of Palestine through the Historical Method and Political Approach. Post First World War (1914-1918), the British received the mandate from the League of Nations to manage the administration of the former Arab territories which previously was a former territories of the Ottoman Empire. In this management process, there is a problem which emerged two opposing forces, namely the Zionist Jews as newcomers and the Palestinians as natives. League of Nations assigned Britain to give each of the two nations was an independent country gets a rejection by the Palestinians and  the Jews themselves. This study also studied the impact of the success of the Jews set up Israel over the plight of the Palestinians. This article wants to explain why the Palestinians have failed in establishing an independent state that the author got from various sources and data. According to the review of the author, the British Mandate era is the root and the beginning of the failure of the Palestinians to establish an independent state. There are two important factors causing this failure. First, the internal factors of the people who was in the form of an error in the strategy of Palestinians themselves. A second ,external factor which the interference of neighboring Arab states (Jordan and Egypt) who partitioning the territories of Palestine.
Ahmad Hassan : Kontribusi Ulama Dan Pejuang Pemikiran Islam Di Nusantara Dan Semenanjung Melayu Nur Hizbullah
Buletin Al-Turas Vol 20, No 2 (2014): Buletin Al-Turas
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.345 KB) | DOI: 10.15408/bat.v20i2.3761

Abstract

AbstrakDampak Penjajahan bagi kondisi umat Islam di Indonesia terasa sampai kepada kehidupan beragama masyarakat. Situasi ini menimbulkan keprihatinan dan memicu sejumlah tokoh ulama di nusantara untuk bergerak mempelopori perbaikan khususnya kehidupan keislaman masyarakat. Di antara tokoh yang terkemuka dalam jajaran ulama nusantara adalah Ahmad Hassan. Belliau aktif membina dan membesarkan organisasi Persatuan Islam dengan menjadi guru pada sekolah-sekolah binaan lembaga itu di Bandung. Setelah itu, beliau pindah ke Bangil, Jawa Timur, dan perjuangannya semakin meluas dan kontribusinya diakui banyak orang. Selain membesarkan Pesantren Persatuan Islam di Bangil, beliau juga aktif menulis sejumlah artikel dan buku. Yang paling termasyhur adalah al-Furqan Tafsir Quran dan inilah yang mengangkat namanya di jajaran ulama besar nusantara bahkan semenanjung Melayu. Di masa kini, semakin penting arti karya-karya beliau dan para ulama nusantara lainnya. Sudah saatnya ada gerakan nasional mengumpulkan kembali dokumentasi karya-karya besar di masa lalu dan mengabadikannya agar mereka semua senantiasa dikenang oleh Umat Islam nusantara lintas generasi,---AbstractImpact of Colonialism for the condition of Muslims in Indonesia feel up to the religious life of the community. This situation raises concerns and triggered a number of prominent religious leaders in the country to move spearhead improvements, especially the life of the Islamic community. Among the prominent figures in the ranks of the clergy archipelago is Ahmad Hassan. Belliau actively nurture and raise the Union of Islamic organizations to become teachers in the target schools that institution in Bandung. After that, he moved to Bangil, East Java, and struggles are widespread and recognized the contribution of many people. In addition to raising the Union of Islamic boarding school in Bangil, he also writes a number of articles and books. The most famous is al-Furqan Quran Tafsir and that which bears his name in the ranks of the great scholars of the archipelago and even the Malay peninsula. At the present time, the more important the sense of the works of the scholars he and other archipelago. It is time there was a nationwide movement collect the documentation of the great works of the past and preserve it so that they all always be remembered by Muslims archipelago across generations,

Page 1 of 2 | Total Record : 12


Filter by Year

2014 2014


Filter By Issues
All Issue Vol 29, No 2 (2023): Buletin Al-Turas Vol 29, No 1 (2023): Buletin Al-Turas Vol 28, No 2 (2022): Buletin Al-Turas Vol 28, No 1 (2022): Buletin Al-Turas Vol 27, No 2 (2021): Buletin Al-Turas Vol 27, No 1 (2021): Buletin Al-Turas Vol 26, No 2 (2020): Buletin Al-Turas Vol 26, No 1 (2020): Buletin Al-Turas Vol 25, No 2 (2019): Buletin Al-Turas Vol 25, No 1 (2019): Buletin Al-Turas Vol 24, No 2 (2018): Buletin Al-Turas Vol 24, No 1 (2018): Buletin Al-Turas Vol 23, No 2 (2017): Buletin Al-Turas Vol 23, No 1 (2017): Buletin Al-Turas Vol 22, No 2 (2016): Buletin Al-Turas Vol 22, No 1 (2016): Buletin Al-Turas Vol 21, No 2 (2015): Buletin Al-Turas Vol 21, No 1 (2015): Buletin Al-Turas Vol 20, No 2 (2014): Buletin Al-Turas Vol 20, No 1 (2014): Buletin Al-Turas Vol 19, No 2 (2013): Buletin Al-Turas Vol 19, No 1 (2013): Buletin Al-Turas Vol 18, No 2 (2012): Buletin Al-Turas Vol 17, No 1 (2011): Buletin Al-Turas Vol 16, No 3 (2010): Buletin Al-Turas Vol 16, No 2 (2010): Buletin Al-Turas Vol 16, No 1 (2010): Buletin Al-Turas Vol 15, No 3 (2009): Buletin Al-Turas Vol 15, No 1 (2009): Buletin Al-Turas Vol 14, No 2 (2008): BULETIN AL-TURAS Vol 14, No 1 (2008): Buletin Al-Turas Vol 13, No 2 (2007): Buletin Al-Turas Vol 13, No 1 (2007): Buletin Al-Turas Vol 12, No 3 (2006): Buletin Al-Turas Vol 12, No 2 (2006): Buletin Al-Turas Vol 12, No 1 (2006): Buletin Al-Turas Vol 11, No 3 (2005): Buletin Al-Turas Vol 11, No 2 (2005): Buletin Al-Turas Vol 11, No 1 (2005): Buletin Al-Turas Vol 10, No 3 (2004): Buletin Al-Turas Vol 10, No 2 (2004): Buletin Al-Turas Vol 10, No 1 (2004): Buletin Al-Turas Vol 9, No 2 (2003): Buletin Al-Turas Vol 9, No 1 (2003): BULETIN AL-TURAS Vol 8, No 1 (2002): Buletin Al-Turas Vol 7, No 2 (2001): BULETIN AL-TURAS Vol 7, No 1 (2001): BULETIN AL-TURAS Vol 6, No 1 (2000): BULETIN AL-TURAS Vol 5, No 2 (1999): BULETIN AL-TURAS Vol 5, No 1 (1999): BULETIN AL-TURAS Vol 4, No 1 (1998): BULETIN AL-TURAS Vol 2, No 3 (1996): Buletin Al-Turas Vol 2, No 2 (1996): BULETIN AL-TURAS Vol 2, No 1 (1996): Buletin Al-Turas Vol 1, No 2 (1995): Buletin Al-Turas Vol 1, No 1 (1995): Buletin Al-Turas More Issue